Seputarbolaku.com – Indonesia berpendapat akan sulit mendapatkan medali emas di Asian Games, maupun menjadi tuan rumah mereka kemungkinan medali emas yang didapat dari olahraga Bulutangkis dan sejenis olahraga panahan. Dari olahraga lain Indonesia masih ragu akan mendapatkannya.
Dari sana harus ada pelatih yang perlu membimbing para pemain Asian Game agar mendapatkan satu per satu emas, PBSI juga sudah memperisapkan semuanya untuk perlombaan mendatang.
Terlebih, dalam waktu yang hampir bersamaan berlangsung kejuaran Indonesia Open dan Kejuaraan Dunia. “Pertanyaannya apakah atlet tersebut mampu dalam kurun waktu satu bulan meraih medali emas semuanya. Ini berat bagi PBSI juga,” ungkap Subid Sponsorship PBSI, Alan Budikusuma, disela-sela acara Daihatsu Astec 2018 di Yogyakarta, Senin 23 April 2018.
Suami dari Susi Susanti ini mengatakan secara prestise, kejuaraan dunia menjadi yang lebih tinggi karena diikuti oleh 75 negara di dunia. Sedangkan Asian Games hanya diikuti negara di Asia saja minus Eropa seperti Denmark dan Inggris yang punya atlet bulutangkis cukup baik.
“Ya, kejuaran dunia itu yang paling prestise namun karena Asian Games tuan rumah, maka targetnya adalah meraih emas. Itu yang cukup dilematis bagi atlet dan juga PBSI,” katanya.
Peraih medali emas bulu tangkis pada Olimpiade Barcelona 1992 itu mengatakan untuk meraih medali emas Asian Games, PBSI masih mengandalkan ganda putra Markus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, sedangkan pontensi lain untuk meraih emas lainnya berasal dari ganda campuran Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir.
“Untuk tunggal putra atau putri masih berat meraih medali emas. Tunggal putri masih akan didominasi pebulutangkis dari China, Korea atau Jepang serta Thailand,” terangnya.